Develop Project Team

develop

 

Sebuah proses peningkatan kompetensi, interaksi tim,dan lingkungan tim secara keseluruhan untuk meningkatkan kinerja proyek Pengelola proyek harus memperoleh keterampilan untuk mengidentifikasi membangun, mempertahankan, memotivasi, memimpin dan menginspirasi tim proyek untuk mencapai kinerja tim yang tinggi dan untuk memenuhi tujuan proyek.

—Develop project ini adalah tanggungjawab dari project manager yang harus dapat melakukan identifikasi , membangun , kontrol , memotivasi , memimpin dan menginspirasi tim proyek dengan tujuan mendapatkan performansi yang tinggi . Manager proyek harus membangun lingkugnan yang dapat memfasilitasi teamwork, karena teamwork adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam proyek.

Tujuan dari developing tim proyek diantaranya :
* Meningkatkan pengetahunan dan skills dari anggota tim untuk meningkatkan kemampuan merekauntuk menyelesaikan proyek yang deliverables , dengan cost yang lebih rendah , schedule yang lebih rendah juga tetapi kualitas bagus
* Meningkatkan perasaan percaya dan setuju kepada tim untuk menaikan semangat, mengecilkan konflik dan meningkatkan team work.
* —Membuat suatu tim yang dinamis , cohesiv dan kolaborativ
* Meningkatkan produktivitas individual dan tim , semagat tim dan kerjasama.

  • Input
    1.1 Human resource management plan
    Menyediakan panduan tentang bagaimana project human resource ditentukan , diorganisir , dikontrol dan dirilis. Ini menentukan strategi pelatihan dan rencana untuk pengembangan tim proyek . Items seperti penghargaan, feedback , pelatihan tambahan dan aksi disipliner dapat ditambhkan sebagai hasil dari taksiran performansi dari tim proyek.1.2 Project Staff assignment
    Proyek ini dikelola ketika orang yang tepat telah ditetapkan melalui metode yang dijelaskan sebelumnya.1.3 Resource callendar
    Mendokumentasikan periode waktu yang masing-masing anggota tim proyek dapat bekerja pada proyek tsb . Misal jadwal cuti dsb agar sinkron.
  • Tools and Technique
    2.1 Interpersonal Skill
    Interpersonal skills atau dikenals sebagai softskills , adalah kebiasaan/kompetensi yang didalamnya termasuk keahlian seperti dalam skill komunikasi, emotional intelligence, penyelesaian masalah, negosiasi, pengaruh , pembagnunan tim dan fasilitasi group. Softskill tersebut adalah asset berharga ketika mengembangkan tim proyek2.2 Training
    Pelatihan termasuk didalamnya semua aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dari tim proyek member. Training dapat bersifat formal atau informal . Misalnya training dalam bentuk classroom , online, computer-based, mentoring, dll.2.3 Team-Building Activities
    Tujuan dari tim kegiatan pembangunan adalah untuk membantu anggota tim bekerja sama secara efektif. Komunikasi informal dan aktivitas luar dapat membantu dalam membangun kepercayaan dan membangun hubungan kerja yang baik. Terdapat beberapa fase dalam team building activities , diantaranya
    Forming. Fase ini dimana tim melakukan meeting dan mempelajari suatu proyek dengan peran masing masing. Tim harus independent dan tidak terbuka pada fase ini
    Storming . Dalam fase ini , tim mulai membagi bagi kerja, teknikal decission dan pendekatan project management . Jika tim member tidak kolaborativ dan terbuka untuk membuka pikiran/ide , lingkung dapat menjadi tidak productive
    Norming. Dalam fase ini , tim member mulai bekerja bersama dan mengatur kebiasaan mereka untuk mendukung tim . Tim mulai percaya satu sama lain
    Performing. Tim dapat mencapai level performing jika dapat menjadi sebagai organisasi yang samgat baik dalam pengaturan tiap unit. Mereka interdependent dan bekerja melewati masalah dengan aman dan efektif
    -Adjourning. Dalam fase ini , tim menyelesaikan pekerjaan dan pindah ke proyek lainnya. Ini biasanya terjadi ketika staff merelease bahwa proyek telah close dan deliverable.2.4 Ground Rules
    Aturan dasar , guna membangun harapan yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima oleh anggota tim proyek. Komitmen awal untuk menyatukan batasan dan mengurangi kesalahpahaman dalam meningkatkan produktivitas. Membahas aturan dasar memungkinkan anggota tim untuk menemukan nilai-nilai yang penting bagi satu sama lain. Semua anggota tim proyek berbagi tanggung jawab untuk menegakkan aturan setelah mereka menjadi tim proyek.

    2.5 Colocation
    Colocation , atau disebut sebagai ‘’tight matrix’’ yaitu penempatan banyak atau semua project tim yang aktif dalam situasi dan lokasi yang sama untuk meningkatkan performa sebagai tim . Colocation strategies dapat menyertakan team meeting room (war room) , untuk mengingkatkan komunikasi skill dan sense of community.

    2.6 Recognition and reward
    Bagian dari proses tim development yang termasuk dalam memahami dan memberikan rewarding dari suatu perilaku. Ini penting untuk dimengerti bahwa reward tertentu yang diberikan pada suatu individu dapat menjadi efektif jika memuaskan kebutuhan dari suatu individu . Keputusan suatu reward dibuat, baik formal atau informal , dalam proses managing project team lewat project performance appraisals . Perbedaan budaya juga harus dipertimbangkan dalam menentukan reward.

    2.7 Personnel assessment tools
    Personel assessment tools memberikan project manager dan tim proyek penglihatan dalam area strength dan weakness. Tools ini menolong project managert untuk menaksir preferensi tim , aspirasi , bagaimana memproses dan mengorganisasi informasi , bagaimana menentukan keputusan dan bagaimana pemilihan interaksi dengan orang. Tools yang digunakan seperti, attitudinal survey, spesific assessment, structured interviews, ability test dan focus group.

  • Output
    3.1 Team Performance Assesments
    Sebagai upaya pengembangan tim proyek seperti pelatihan, pembentukan tim, dan co-location diimplementasikan, tim manajemen proyek membuat penilaian formal atau informal tentang efektifitas tim proyek. Strategi pembangunan tim yang efektif dan kegiatan diharapkan dapat meningkatkan kinerja tim, yang  dapat meningkatkan dan memenuhi tujuan proyek. Kinerja tim sukses diukur dalam hal keberhasilan teknis sesuai dengan yang disepakati tujuan  proyek kinerja pada jadwal proyek (selesai tepat waktu), dan kinerja anggaran (selesai dalam batasan keuangan). Evaluasi efektivitas tim mungkin mencakup indikator-indikator seperti:
    * Perbaikan dalam keterampilan yang memungkinkan individu untuk melakukan tugas lebih
    * Perbaikan dalam kompetensi yang membantu tim tampil lebih baik sebagai sebuah tim
    * Mengurangi tingkat pergantian staf, dan
    * Peningkatan kekompakan tim di mana anggota tim berbagi informasi dan pengalaman secara terbuka dan saling membantu untuk meningkatkan kinerja proyek secara keseluruhan.Sebagai hasil dari melakukan evaluasi kinerja keseluruhan tim, tim manajemen proyek dapat mengidentifikasi pelatihan khusus, pendampingan, bantuan, atau perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja tim.3.2 Enterprise Enviromental Factors Updates
    Faktor lingkungan perusahaan yang dapat diperbarui sebagai hasil dari proses tim pengembangan proyek tetapi tidak terbatas pada administrasi pribadi termasuk update untuk catatan pelatihan karyawan dan penilaian keterampilan.

Leave a comment